Sekitar jam tiga malam aku terbangun. Aku merasa haus dan
lapar lalu aku menuju ke arah dapur untuk mengambil makanan snack dari
almari. Saat kripik kentang yang kumakan nyaris habis, aku baru ingat
kalau tadi Ani tidak ada di tempat tidurku. Aku penasaran dan berjalan
mencari dimana gerangan Anyssa berada setelah aku menghabiskan
minumanku.
Aku telusuri kamar dan ruangan di pondok itu dan saat
aku berada di depan pintu kamar mandi aku mendengar suara shower
menyala. Aku pikir Ani mungkin mandi karena dengan shower hangat
membuatnya tidak kedinginan mandi di jam segini.
Saat aku perlahan
membuka pintu kamar mandi, betapa terkejutnya aku ternyata Anyssa
tidak sendirian disana. Dibawah siraman shower, aku melihat dua tubuh
berlainan jenis saling bergumul. Anyssa menghadap kearah shower dengan
posisi tubuh membungkuk sementara itu dari belakang Mickey menghunjamkan
dan memompa batang kejantanannya didalam vagina pacarku.
Anyssa
menengok kearahku sedikit terkejut tetapi lalu dia berkata, “Katanya
bebas khan…” ucapnya sambil kembali menikmati pompaan penis Mickey di
liang kewanitaannya. “Akhh…shit…terus Mick…penis kamu besar
sekali…akhhh….harder please…” sekarang Anyssa malah membuat racauan dan
desahan seksi saat tahu aku melihatnya. Seperti disengaja untuk
memancingku.
“As your wish sweetie.” Kata Mickey yang kemudia
mempercepat pompaan penisnya di liang kewanitaan Ani. “Akhhh…damn you
are so good. Vaginamu benar-benar luar biasa. Adi my friend, kamu
benar-benar beruntung bisa make love dengan Anyssa tiap hari….akhhh…”
Mickey seolah kesetanan saat menghajar pacarku dari belakang, dia juga
meremas payudara Anyssa yang basah oleh air shower itu dan terlihat
menggantung seksi.
“Akhhh…ehhmmfff…jangan khawatir Mickey, selama
di Bali aku akan memberikanmu kepuasan terus menerus.” Balas pacarku
manja yang kemudian mereka berciuman mesra. “Akhh…terusss...more…give
me more…!” racau Anyssa sambil menyambut remasan tangan Mickey di buah
dadanya yang montok itu dengan tangannya, bahkan seolah meminta Mickey
untuk meremas lebih mesra lagi. Aku tahu bahwa ini adalah acara
pembalasan Anyssa padaku karena lebih mengutamakan adiknya dibandingkan
dirinya. Ada rasa cemburu melanda hatiku ketika aku melihat tubuh
mungil mulus Anyssa di kerjai oleh tubuh besar bule itu. Tetapi jujur
saja aku juga terangsang dengan kejadian ini dan berharap bisa lebih
hot lagi dari yang sekarang. Apakah aku ini benar-benar gila seks,
kelainan ataukah aku ini benar-benar mencintai pacarku itu. Jika aku
mencintainya, mengapa aku menikmati ketika tubuh Anyssa digarap oleh
Mickey dan diam saja, bahkan terangsang hebat ketika Mickey mencabut
batang penisnya yang ekstra besar itu dari liang vagina pacarku dan
berejakulasi di wajah pacarku yang cantik itu?
Aku berlalu tapi
bukan dengan amarah ataupun nafsu menggebu tetapi dengan tandanya besar
di otakku mengenai Anyssa dan diriku. Aku berlalu ketika Anyssa sibuk
membersihkan sperma di wajahnya dan di penis Mickey dengan kuluman
bibirnya yang membuat Mickey kembali mendesah-desah keenakan. Entah
apalagi yang terjadi setelah itu, mungkin Mickey orgasme lagi di wajah
Ani, atau mungkin di mulutnya, vagina, anus atau di dadanya….aku tak
begitu peduli lagi. Kembali kekamar dan menemukan Lina tidur bugil
dengan selimut tersingkap, lalu kubuka lebar paha dara cantik itu dan
aku setubuhi dia saat dia masih lelap tertidur dan hanya sesekali
bereaksi ketika aku memompa vaginanya dengan tonggak kemaluanku sebelum
akhinya spermaku membasahi rahimnya lagi entah untuk yang keberapa
kali.
Keesokan harinya sekitar jam 7 pagi aku terbangun oleh
sinar matahari yang menembus sela-sela ventilasi kecil yang ada
dikamarku yang kebetulan memantul di dinding membiaskan sinar ke
wajahku. Aku beranjak dari tempat tidurku sementara itu Lina sepertinya
masih tertidur pulas, maklum saja karena disaat normalpun dia jarang
bangun pagi, apalagi setelah bercinta habis-habisan tadi malam.
“Morning
Adi. How your sleep?” tanya Viola padaku ketika aku masuk ke dapur
untuk mengambil air minum. Yuki juga ada disitu, sepertinya mereka
sedang mengobrol tadi. Viola masih mengenakan celana dalam tanpa bra
yang ia kenakan semalam. Payudaranya yang besar itu menggelayut indah
apalgi saat dia membungkuk.
“I have a good night. By the way how about you girls?” tanyaku sambil meminum air putih di gelasku.
Viola
menuangkan orange juice dan menawariku tetapi kutolak, “I have nice
sleep but I found my boyfriend sneaking to the bathroom and fish your
girlfriend in that place. But I think you already know that. Now they
are going to the market with Ryuji.” Kata bule cantik ini padaku.
Aku
hanya tersenyum kecil, “You’re right, I know all about that thing last
night. By the way, how about you Yuki? Are you OK with Ryuji, I bet
that he will not let you go from the bed.” Tanyaku sambil melirik
kearah Yuki yang masih mengenakan kimononya tanpa bra dan hanya
mengenakan celana dalam. Aku tahu karena aku melihat jelas separuh
payudara putihnya tersingkap tiap kali dia menjukurkan tangannya
kesamping.
Yuki tersenyum, “No. Ryuji didn’t touch me at all. He
so cold last night, perhaps he had no power left to make love with me
after our party.” Sahut gadis Jepang ini dengan raut muka sedikit
kecewa.
Yuki kemudian mencuci gelas tempat minumnya dan saat dia
nembelakangiku, aku melihat payudaranya terlihat jelas dari balik
kimononya yang kulihat via cermin didepannya. Melihat pemandangan
itupun aku menjadi horny dibuatnya. Lalu aku dekap Yuki dari belakang
dan tanganku langsung menyusup kebalik kimono yang ia kenakan. Yuki
terperanjat dan berusaha protes tetapi tak kuhiraukan. Kedua tanganku
sekarang sudah menggenggam payudaranya dengan erat dan mulai
mempermainkan sepasang buah dadanya.
“I will give you this for
present because your husband did not touch you last night. Just relax
and enjoy it honey.” Kataku sambil meremas payudara montoknya itu
dengan mesra dan Yuki-pun hanya mendesah menikmatinya. Saat aku
menyentuh celana dalam gadis ini aku dapat merasakan kalau dia sudah
terangsang hebat. Vaginanya sedah basah dan bertambah basah lagi ketika
aku menyusupkan jemari tanganku dan mengorek-ngorek isi vaginanya
beserta kelentitnya yang aku gesek ringan dengan jemariku. Akhirnya Yuki
tak kuat juga dan mengarahkan tangannya kebelakang mengarah ke
celanaku lalu memelorotkan celana pendekku dan mencenkeram batang
kejantananku dengan salah satu tangannya.
“Please no more…”
pintanya memelas tetapi aku tahu kalau dia menginginkan lebih walaupun
mulutnya menolak. Aku pelorotkan celana dalamnya dan aku lepaskan.
Sekarang vagina putih Yuki terlihat dengan jelas beserta bulu-bulu
kemaluannya yang lembut. Sekarang aku mula menggesek-gesekkan batang
kejantananku kebibir vagina cewek Jepang ini. “Akhhh…erkhhh…” Yuki
mulai dikuasai oleh nafsunya sendiri. Desahannya sekarang bertambah
keras dan pinggulnya bahkan sudah didorong-dorongkan kearahku. Dengan
demikian otomatis bibir vaginanya juga tertusuk-tusuk oleh kepala
penisku yang memang sudah tegang ini.
“You want it isn’t? Just
let it flow Yuki.” Kata Viola ketika melihat tingkah Yuki yang tidak
dapat menahan rangsanganku lagi ini. Kali ini Yuki sudah pasrah tak
tahan lagi menerima perlakuan dariku. Kedua pahanya mengangkang dan
mencondongkan tubuhnya kebawah.
Kugesek-gesekkan kepala penisku
di bibir vaginanya yang sudah merekah itu. Yuki menggelinjang keenakan
dan nafasnya semakin memburu. Dengan sedikit tenaga tambahan, aku
melesakkan batang kejantananku itu melewati bibir vagina Yuki dan
melesak masuk hingga seluruh bagian kepala kemaluanku amblas
didalamnya. “Akhhh…Adi…” desahnya sambil menggigit kecil bibir
bawahnya. Sodokan berikutnya membuat klitoris Yuki ikut melesak masuk
beserta gelambirnya.
Dengan posisi merunduk Yuki aku garap
habis-habisan dari belakang. Suara benturan antara dua alat kelamin kami
terdengar begitu jelas. Aku bisa merasakan batang torpedoku sedang
dipijat lembut oleh otot-otot vagina Yuki yang kuat itu, rasanya seperti
disedot-sedot. Rambut hitam panjang Yuki yang lurus itu menutupi wajah
cantiknya bahkan beberapa menutupi punggungnya yang putih mulus ini.
Kimononya sudah terlempar dan sekarang Viola-pun dapat melihat tubuh
mulus Yuki nan putih itu vaginanya sedang aku pompa dengan penuh nafsu.
Batang kemaluanku terlihat sangat penuh di liang kemaluan dara cantik
ini, bahkan gelambir pada bibir dalam vagina miliknya semakin lebar yang
keluar. Kemaluan Yuki yang sebelum bercinta denganku itu masih indah
dan mulus sekarang telah sedikit menghitam mungkin karena memar dan
gesekan yang di akibatkan oleh penis yang sangat besar. Bibir
vaginanyapun sekarang tidak menutup sempurna seperti dulu lagi tetapi
sudah bercelah walaupun tidak dalam kondisi terangsang dan gelambirnya
terlihat jelas. Dari situ sudah terlihat kalau batang kemaluanku telah
merusak liang kewanitaan Yuki yang cantik ini, sesuatu yang Ryuji
suaminya tidak dapat lakukan dengan batang penis yang sedang-sedang saja
itu.
Sekitar 15 menit aku memompa Yuki dengan posisi ini dan
selama itu pula vagina sempit gadis Jepang ini terhunjam oleh kemaluan
besarku dan setidaknya sudah mencapai orgasmenya 2 kali. Buah dada Yuki
yang menggantung bebas itu sudah memerah karena remasan tanganku
sementara puting susunya juga sudah mengacung sedari tadi. “Yuki…you
are so hot…I wanna cum…” ucapku sambil mempercepat sodokan penisku.
Yuki
memelankan desahannya dan menjawab, “Yes…just cum inside of me. I want
your sperm all over my pussy…do it baby…akhhh…” sambil mendesah Yuki
ikut menggerakkan pinggulnya mengikuti irama pompaanku. Beberapa detik
kemudian aku melakukan satu hunjaman keras ke vaginanya dan
menyemprotkan seluruh air maniku didalam liang kemaluan dara cantik ini.
“Akhhh…Adi…its warm…akhhh…yesss…” racau Yuki yang lalu tubuh atasnya
ambruk ke atas tempat cucian sementara bagian bawah tubuhnya masih
menjuntai kebawah lemas setelah aku genjot selama 15 menit lebih. Akupun
jatuh diatas punggungnya sambil tetap memeluknya dengan batang
kejantanan masih menancap di vaginanya.
“Wow…that’s really hot.”
Kata Viola yang kemudian mengambil foto kami berdua termasuk saat
spermaku mulai mengalir dari dalam liang kemaluan Yuki. “Damn. I should
tape it with handycam. So we can see that’s all.” Kata Viola lagi
jengkel karena tidak menemukan handycamnya.
Sekitar 1 jam setelah
aku selesai bercinta dengan Yuki, Anyssa dan yang lain telah kembali
dari berbelanja. “What have you bought?” tanya Viola sambil menunjuk ke
bungkusan-bungkusan yang dibawa Mickey dan Ryuji. Mickey mengeluarkan
isinya yang ternyata adalah makanan kecil/snack dan beberapa jenis
minuman kaleng, terutama bir. Memang bule satu ini tidak bisa lepas dari
kecanduannya terhadap alkohol. Sementara itu Ryuji membelikan kami
semua pakaian khas Bali terutama sarungnya.
“Hei, look at this!
Mickey give me this.” Kata Anyssa sambil memamerkan sebuah daster warna
merah tua yang transparan satu set dengan celana dalam tipis yang juga
warna merah tanpa bra. Sangat seksi menurutku. Mickey juga membelikan
Lina satu set daster tidur dan celana dalam motif yang sama tetapi
dengan warna putih. Viola merajuk Mickey dan pria itu hanya tertawa dan
mengeluarkan dua bungkusan lainnya yang berisi lingerie untuk Viola dan
Yuki. Viola girang tetapi Yuki agak murung, mungkin dia berharap kalau
Ryuji akan memberinya sesuatu tetapi malah Mickey.
Setelah
ngobrol sebentar dan makan kami bersiap-siap untuk pergi ke danau
kintamani. Karena jaraknya agak jauh maka kami diharapkan membawa
pakaian ganti jika nanti ingin bermain air. Guide dan sekaligus sopir
kami akan tiba sekitar setengah jam lagi sementara itu kami asyik
dengan kegiatan kami sendiri sambil menunggu. Di pinggir kolam renang,
Mickey mendekatiku sambil membawa sebuah handycam miliknya.
“Hey
my friend. Aku mau memperlihatkan sesuatu. Heheheh…” kekehnya sambil
memperlihatkan rekaman dari handycamnya padaku. “We tape it when we
going this morning.” Katanya lagi sambil memberikanku handycam-nya.
Pertama-tama
aku hanya melihat pemandangan di perjalanan dari dalam mobil yang
bergerak. Memang mini van yang kami sewa selama tiga hari ini di bawa
oleh Mickey saat pergi pagi ini. Lima menit kemudian pemandangan
berganti. Di layar kecil tersebut terpampang sepasang payudara dan aku
tahu benar kalau payudara itu milik pacarku Anyssa. Kemudian kamera
bergeser keatas dan merekam wajah Anyssa yang malu-malu tapi mau.
Kemudian wajahnya itu berubah menjadi mesum. Dibukanya mulutnya kecil
terus lidahnya dikeluarkan dan dimainkannya dengan menjilati bibirnya
sendiri dengan sangat seksi.
Semenit kemudian kamera tersebut
merekam wajah Anyssa yang mendekati Ryuji yang berada di belakang stir
mobil yang berjalan pelan. Berikutnya adalah adegan dimana bibir Anyssa
terlihat saling melumat dengan bibir Ryuji. Lalu Ani pindah kebelakang
tetapi tetap dengan berciuman dengan Ryuji. Bangku di jok terdepan
untuk penumpang yang terletak di sebelah kursi sopir direbahkan oleh
kekasihku ini dan dia dengan leluasa dapat rebah dari arah baris
belakang. Kepalanya lalu menuju kearah paha Ryuji dan tangannyapun
membua resleuting celana Ryuji dan bisa ditebak selanjutnya apa yang
terjadi. Begitu batang kemaluan Ryuji mencuat keluar, Anyssa langsung
membuka bibirnya dan mengulum batang kejantanan pria Jepang itu tanpa
malu-malu lagi. Digerakkannya bibir mungilnya itu naik turun mengulum
penis suami Yuki itu sementara Ryuji mendesah keras menahan kenikmatan
sepongan pacarku. Terkadang lidah Anyssa bermain di ujung tonggak
terpedo milik Ryuji sehingga tanpa sadar Ryuji menggunakan salah satu
tangannya untuk mendorong kepala Anyssa agar lebih dalam mengulum
kemaluannya tersebut.
Terkadang tangan Ryuji dan Mickey meremas
payudara Anyssa yang setengah menggantung kebawah itu dengan gemasnya.
Tubuh Anyssa bagian atas sekarang sudah telanjang dan tinggal
mengenakan celana pendek saja. Sekitar 4 atau 5 menit Anyssa mengoral
Ryuji, tiba-tiba gambar di kamera mulai bergerak-gerak dan berakhir
dengan kamera yang disangkut dan diikatkan di safety belt.
Handy
cam itu menyorot suasana bagian baris belakang dari van ini yang
bangkunya sudah dilipat sedemikian rupa sehingga terlihat cukup luas
dan datar. Disitu pula terlihat tubuh Anyssa terguncang-guncang dalam
posisi merangkak dengan kepala menghadap ke bagian depan van. Yang
terlihat dikamera hanyalah wajah Anyssa kekasihku itu dan separuh
payudaranya yang sedang diremas-remas dari belakang oleh Mickey.
Saat
Anyssa beralih berpindah posisi merangkak menghadap kebagian belakang
baru terlihat aktivitas yang sesungguhnya. Tubuh Anyssa yang merangkak
itu sedang dipompa oleh Mickey dengan posisi doggy style. Aku melihat
jelas bagaimana tonggak kejantanan Mickey memompa liang vagina pacarku
dengan beringas. Batang torpedo milik bule itu berulang kali menghunjam
dan keluar melibas bibir vagina Anyssa yang sudah memerah. Cairan
kewanitaannya bercampur dengan cairan pelumas dari penis Mickey.
Aku
dapat mendengar dengan jelas erangan Mickey yang disambut dengan
desahan Anyssa saat mereka berdua bercinta. Buah pelir Mickey terlihat
jelas membentur-bentur bibir vagina Anyssa yang basah itu. Kedua tangan
Anyssa lalu bersandar pada pintu bagasi mobil dan buah dadanya
menempel pada kaca pintu itu karena sodokan Mickey yang mendorong
tubuhnya terus maju. Dalam situasi kecepatan mobil yang rendah ini ada
kemungkinan kalau dari luar orang dapat menyaksikan buah dada Anyssa
yang menempel erat dikaca atau bahkan dapat melihat tubuh bugilnya yang
sedang dikerjai oleh batang besar seorang bule.
Puas dengan
posisi doggy style, Mickey membalikkan tubuh pacarku itu menjadi
terlentang. Sekarang dia merekam detik-detik dimana tonggak
kejantanannya itu menerobos dan menyodok liang kemaluan Anyssa. Sekali
lagi bibir kemaluan Anyssa terbelah karena tusukan batang perkasa milik
Mickey. Berulsng kali Mickey melakukan putaran dengan penisnya yang
kemudian menyodok vagina Anyssa dengan kencang sehingga membuat
seolah-olah vagina pacarku sedang memblender batang kejantanan bule ini.
Mickey dengan rakusnya juga menciumi bibir Anyssa dan juga kedua
putingnya. Bagai gayung bersambut, Anyssa-pun membalas ciuman Mickey
dengan tak kalah ganasnya. Sementara bibir mereka saling berpagutan,
batang kejantanan Mickey terus tanpa hentinya mengguncang dan
mengaduk-aduk seluruh ruang di lubang kewanitaan Anyssa kekasihku itu.
Anyssa mengerang sambil mencakar pelan punggung Mickey dan menegang
setelah menggelinjang hebat. Pacarku itu telah mencapai orgasmenya yang
entah keberapa. Tak selang beberapa lama kemudian, Mickey juga
menggelinjang dan memeluk erat tubuh pacarku yang sudah bugil itu. Pria
ini menumpahkan cairan ejakulasinya didalam liang kemaluan pacarku.
Mereka berpelukan cukup lama dan saat Mickey mencabut batang kemaluannya
dari vagina Ani, aku melihat cairan putih kental mengalir keluar dari
bibir kemaluan Anyssa. Mereka berdua lalu berciuman sebelum mengambil
kembali handy cam-nya.
“Pacar ye benar-benar luar biasa. Binal
sekali dan kuat dalam bercinta. Bagaimana jika nanti di danau kita
bertukar pasangan saja?” kata Mickey sambil mengusap batang kemaluannya
dari balik celananya.
Aku tersenyum rigan dan menyetujuinya.
Dalam hati aku panas juga melihat kebinalan pacarku tetapi entah kenapa
aku juga menikmatinya. Apakah aku ini sudah sebegitu terobsesinya pada
seks atau memang ada kelainan dalam diriku. Setidaknya masih lama
bagiku untuk dapat tahu itu.
Tak lama kemudian sopir kami datang dan kamipun beranjak pergi ke danau Kintamani untuk berwisata.
Minggu, 12 Mei 2013
Orgy Party, Tambah Kacau
08.43
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar