Jumat, 10 Mei 2013

Berpetualang Bersama Anakku


Sudah bukan menjadi sebuah rahasia lagi, bahwa sejujurnya aku telah terjun ke dalam dunia sex bebas selama bertahun tahun (aku adalah seorang pelacur kelas atas), tetapi sekarang setelah aku bertemu seorang pria impianku, aku berusaha untuk meninggalkan dan melepaskan semua hal di masa masa kegelapan ku, dan dengan sangat yakin dan berusaha menjadi seorang ibu rumah tangga yang baik, selama sudah hampir 4 tahun kedepan. Tapi sayang, sepertinya aku kurang beruntung, seseorang telah menceritakan masa lalu ku kepada suamiku, dan akhirnya dia menghilang dan akhirnya meninggalkanku. Walupun kecewa dan sedih, tapi aku tidak terlalu khawatir, karena memang hubungan seseorang dan prinsip setiap orang pasti berbeda, dan kepergian suamiku ini meninggalkan 2 orang anak yang memang masih harus aku hidupi. Kami ngontrak di sebuah sederhana di daerah pemukiman yang sangat strategis. Lalu aku menyewa pengasuh anak part time, supaya aku lebih bisa leluasa dalam bekerja, dimana memang akhirnya aku kembali kepada lembah kelam yang pernah aku jalani, kembali ke dunia porstitusi di sebuah club malam tidak jauh di kota dimana kami tinggal. Aku bekerja 3 hari seminggu, jadi pemasukan keuangan ku hanya dari lelaki hidung belang yang memang sering aku layani (pelanggan), kadang mereka membawaku ke hotel, atau kadang aku yang membawa mereka kerumah ku, jika keadaan rumah kosong saat anak2 ku sedang pergi sekolah, itu juga tidak setiap lelaki, paling yang sudah kenal dekat (langganan).

Tetapi tidak disangka, mantan suamiku mengajaku untuk rujuk dan mangajak kami untuk tinggal bersamanya dirumahnya yang memang bukan rumah kontrakan. Dimana kepindahan kami, tetap memberikan aku peluang untuk tetap melakukan profesiku seperti biasa selama beberapa tahun ke depan. Terkadang akupun juga ikut suamiku untuk dinas ke luar negeri, dan setelah beberapa tahun aku ikut suami maka akupun pulang untuk tinggal bersama anak yang laki dirumah sedangkan anaku yang satunya ikut dengan suamiku. Aku tetap berusaha untuk menghidupi keluargaku, meskipun kami tinggal terpisah, karena suamiku bekerja di luar negeri. Tapi yang membuatku kaget kepada Kevin anak ku yang berumr 13 Tahun, berkata kepadaku bahwa temannya Peter tidak lagi mau diajak untuk bermain bersamanya kerumah, karena ibu temannya berkata bahwa aku adalah seorang pelacur. Akupun mencoba menjelaskan kepada anak ku bhwa sebenarnya aku bekerja di club malam, dimana aku mempunyai banyak sekali teman2 lelaki, tapi sepertinya Kevin tidak sepenuhnya mengerti.

Sekitar setahun kemudian, aku kembali dikagetkan oleh komentar Kevin,” Mam..., apakah Mama dibayar oleh setiap Lelaki, setelah mereka meniduri Mama...?”, “Kevin, coba jangan gunakan kata2 itu lagi ya...pliss”, aku mencoba menjelaskan kepadanya tentang profesi ku semampuku, aku menerangkan bahwa, seseorang membayar kepada perusahaan dimana tempat aku bekerja, dimana kadang kadang hubungan sex terlibat di dalam pekerjaanku, tetapi sebuah perkataan yang terlontar dari mulutnya membuatku membisu,”Jadi klo aku membayar Mama, aku juga bisa donk bersetubuh dengan Mama....dan temen2 ku juga donk Ma....?”. Lalu aku menghardiknya dengan cukup tajam,” Tidak bisa, Kevin!!! Begitu pula dengan teman2 mu yang Mesum itu. Kurangajar kamu, umur kamu tuh baru 14 Tahun, jadi berpikirlah layaknya seorang anak yang berumur 14 Tahun!!!

11 April, adalah hari ultah Kevin, dia berumur 15 Tahun sekarang. Untuk merayakan ulang tahunnya, dia pergi keluar bersama teman2nya, dan seperti biasa aku juga selalu menasihatinya agar tidak mabuk2an dan menjaga diri. 11 April ini juga adalah hari ultah ku, umur ku 38 Tahun sekarang, dan akupun juga akan merayakan ultah ku bersama beberapa temanku, untuk perayaan kecil2an di beberapa pub dan diskotik, dan mungkin sedikit minum2 atau menggoda beberapa pria. Aku pulang dengan menggunakan taxi dan setelah aku membuka pintu rumah,aku masuk dengan mulai menaiki anak tangga.Aku langsung menghampiri kamar Kevin, dan ternyata dia sudah pulang. Seperti biasa setelah berpergian aku membutuhkan waktu untuk membersihkan semua make up yang menempel di wajahku, tetapi tidak untuk kali ini. Aku langsung masuk ke kamar. Aku merasa sangat ngantuk pada waktu itu, masuk ke kamar menutup pintu dan menuju tempat tidur sambil melepaskan semua pakaian dan asesoris yang menempel pada tubuhku, dan langsung merangkak naik ke tempat tidur. Saat itu waktu menunjukan pukul 1 dini hari dan aku langsung tertidur nyenyak dalam keadaan telanjang, untuk mengobati mabuk ku sesaat setelah aku menyandarkan kepalaku di bantal.

Tiba2 di dalam tidurku aku merasakan rabaan pada badanku, yang pertama tama aku pikir adalah hanya sebuah mimpi, tetapi aku seperti tersadar dari tidur ku, dan aku bisa merasakan sebuah tangan yang sedang meraba raba di daerah dadaku dan secara tidak disengaja aku juga bisa merasakan sesuatu yang mengeras dan menekan diantara kedua pahaku yang kupikir dan nyatanya adalah sebatang penis yang sedang ereksi total, pikiranku langsung tersadar total setelah mengetahui, siapa yang melakukan hal itu terhadapku. Jujur ,sebetulnya aku tidak tau apa yang harus aku lakukan saat itu. Dan apa yang harus kukatakan pada dia, anak ku sendiri, yang ternyata mencoba untuk masuk ke kamarku dan dengan penasarannya mencoba untuk meraba Ibu Kandungnya sendiri saat dia berusia 15 Tahun. Aku bingung mau berkata atau berbuat apa, akhirnya aku balik kan tubuhku memunggunginya, berharap dia mengerti akan tolakan halusku kepadanya agar jangan sampai gairah terlarang ini terjadi, dan dia mau kembali ke kamar tidurnya. Tetapi perkiraan ku salah besar, ternyata tangannya malah berpindah dari dadaku menuju Vaginaku, dengan lembut dan perlahan dia membuka bibir Vaginaku, dan mulai meraba dengan lembut keatas dan kebawah searah dengan garis pada bibir Vagina ku, terlihat seperti dia sangat penasaran dan seperti tidak yakin apa yang sedang dilihatnya.

Tiga bulan yang lalu, dokter memberiku obat untuk penyeimbang hormonku dan sejak hari itu aku ke dokter aku selalu menggunakan kondom bila berhubungan sex, untuk mencegah kehamilan. Dan sepertinya aku memerlukan kondom saat ini, untuk berjaga jaga. Untuknya aku masih menyimpan beberapa kondom di laci samping tempat tidurku, dan aku pun berusaha untuk mengambilnya dengan membuka laci itu, tetapi dalam waktu yang singkat aku merasakan tubuh anakku seperti bergetar diiringi dengan lenguhan yang keluar dari dalam mulutnya. Kevin menyemprotkan spermanya diantara kedua belah pahaku, sebanyak 4 s/d 5 kali semprotan dan aku dapat merasakan hangatnya sperma anak ku yang mengalir ke tempat tidur melalui pahaku. Yang ada dalam benakku pada saat itu adalah, bahwa aku telah bercinta dengan anakku sendiri yang berusia 15 Tahun, dan tentu saja, bocah ini berusaha memuaskan dirinya dengan Ibu kandung sebagai medianya. Aku rubah posisiku yang membelakanginya, dengan mencoba melingkarkan pelukan ku pada tubuhnya, dan mendekatkan tubuhnya pada tubuhku, tetapi tetap aku berpura tidak sadar dan berpura pura masih tertidur, lalu aku lanjutkan tidurku dengan memeluk tubuh anak kandungku, dimana kupeluk dia dengan tubuh telanjang ku ini.

Setelah orgasme nya, Kevin tidak butuh waktu yang lama untuk fit kembali. Anak muda seperti Kevin, tidak membutuhkan waktu yang lama untuk bisa memulai kembali ronde kedua-nya dalam waktu yang singkat. Ternyata benar, hanya beberapa menit dia tumbang kepelukanku, dan sekarang dia sudah bangkit lagi dan sudah melepaskan bajunya ke lantai. Aku tersadar kembali waktu dia melebarkan sepasang kakiku dan mengangkatnya agak tinggi agar aku mengangkang. Kevin sudah berada diantara sepasang pahaku, dan terlihat aku mengangkanginya, dan aku dapat merasakan Penis Kevin yang maskulin keras dan berurat tertancap sangat dalam pada Vagina ku, sensasinya sangat berbeda dengan sensasi sex yang biasa aku lakukan dengan pria2 lainnya, dan aku tidak malu untuk mengatakan,”Bahwa aku sangat menikmati setiap pergesekan kelamin kami”. “Kondom...?”, aku bertanya kepadanya, “Mama letakan kondom itu di laci, kita perlu menggunakan itu, buat berjaga jaga”. “Ok..”, dia menyetujuinya, tetapi bukanya berhenti dan memaki kondom, malahan menambah tempo sodokan penisnya ke dalam Vagina ku, yang semakin kencang dan cepat. Akupun bisa mendengar desahan pelan yang keluar dari dalam mulutnya dan merasakan ketegangan pada tubuh nya dan sekali lagi dia menyemprotkan sperma panas kedalam Vagina Ibu kandungnya ini. 

Setelah oragamenya yang kedua kali, dia membiarkan aku untuk membetulkan posisiku, tetapi dia tidak melepaskan penisnya yang masih tertancap pada Vagina ku. Sekarang Kevin tidur tepat disebelahku dan kami berhadapan sambil berpelukan, kepalanya tersandar pada bantal yang ada di sebelah kepalaku, dan nafasnya yang tersengal sengal terhembus ke rambut ku, dan tercium aroma pasta gigi, dari hembusan nafasnya yang masih tidak beraturan itu. Kevin tidak berusaha untuk mencabut penisnya yang masih tertancap pada Vaginaku. Aku mencoba merapatkan keadaan sepasang kakiku, dengan Penis anak kandungku yang masih tertancap pada Vagina ku. Ku peluk tubuhnya sangat erat, dan aku pun bisa merasakan melalui otot2 Vaginaku yang ku mencengkram batang penisnya yang masih tertanam dalam Vaginaku, sebatang penis bocah berumur 15 tahun yang tertanam erat dalam Vagina ku yang basah. Tidak kusangka sangka, sesaat kemudian Kevin memulai kembali penetrasinya. Penisnya memang terasa melunak di dalam Vagina ku, tetapi sekarang aku dapat merasakan penisnya kembali membesar dan mengeras dari dalam Vagina ku. Lalu tanpa basi basi aku rubah sedikit posisiku dan akupun langsung melingkarkan kakiku pada pinggulnya, untuk menambah penetrasi pada vaginaku, sedalam dan sekuat tenaga yang mampu aku lakukan.

Dengan jam terbang ku sebagai pelacur yang sudah cukup tinggi, dan pengalaman tidur dengan banyak lelaki, terkandang tidak semua buruk, ada pula yang mempunyai selera sex yang bagus, dan akupun juga ikut terpuaskan, itu yang ku bilang bagus. Aku sangat menikmati sex yang memang bisa membuat ku puas, tapi sangat jarang sekali sex yang bisa membuat ku untuk full orgasme. Tetapi kali ini, dengan sensasi yang sangat berbeda dengan yang lain, dengan penis anak kandung ku yang tertanam sehingga aku dapat merasakan kepala penisnya membentur dinding rahimku, dan aku mulai merasakan sesuatu yang tidak salah lagi adalah getaran getaran calon orgasme yang lama kelamaan menjadi sebuah getaran besar yang bertubi-tubi menyerang ku, sehingga aku seperti merasakan diterpa oleh gelombang dari sebuah kenikmatan birahi sedarah.

Saat orgasme itu datang, aku menggeliat kepayahan, tubuhku seperti tersetrum sangat hebat, aku meracau seperti aku sedang melayani seorang pria hidung belang, dan aku agak menjerit liar seperti pelacur, tetapi kli ini aku merasakan kenikmatan oragasme yang sangat nyata. Desahan, jeritan dan geliatan tubuhku, membuat Kevin tiba2 menghentikan kocokannya, dan menyakinkan kepada diriku, apakah aku baik baik saja. Karena itu adalah pertama kali dia berhasil membuatku orgasme, dan dia pikir hal tersebut menyakiti diriki, karena terlalu bernafsunya dia. Lalu aku berkata kepadanya, “ Ya sayang, Mama baik2 saja...Lanjutin lagi donk..pliss...”. Ternyata sewaktu aku orgasme, Kevin juga orgasme....aku tidak tau sdh berapa kali dia orgasme...kira2 mungkin ini adalah yang ke 4 kalinya dia menyemprotkan spermanya ke dalam rahimku. Akhirnya setelah pergumulan kurang lebih 1 jam lamanya, Kevin mencabut penisnya dari Vagina ku, lalu dia berbaring dengan perlahan di sebelahku, dan kami pun berbaring telanjang bersebelahan, Kevin terlihat terpuaskan setelah dia bisa menyetubuhi diriku, seorang Ibu Kandungnya. Sewaktu kami berbaring bersebelahan, aku meraih penisnya yang sudah melunak dengan genggaman tangan ku, dan penisnya masih terasa basah dan lengket, dimana spermanya dan cairan keawanitaan ku bercampur menjadi satu. Lalu sambil meraba raba penisnya yang sudah mengecil, aku pindahkan kepalaku dan berbaring di dadanya sambil kukecup dadanya yang di penuhi oleh bulu bulu halus, melihat penisnya yang terbegkalai dan lemas, aku tidak bisa menahan gairahku, lalu kumasukan penis nya kedlam mulutku dan sedikit kujepit genit dengan bibir ku, kujilat kepala, batang sambil kuraba zakarnya, dan kuhisap penisnya yang terbasahi oleh cairan sperma kami, cairan surga yang kami produksi dari hubungan sex sedarah ini. Kevin tetap berbaring, dan menikmati perhatian ku kepadanya, aku tetap penasaran, maka ku oral dia agar kembali keras, aku ingin sekali melihat penisnya ereksi, tetapi penisnya tidak kunjung ada perubahan. Mungkin Kevin sudah terpuaskan, dan akhirnya dia terpuaskan.

Meskipun Kevin telah terpuaskan, tetap aku ingin memberikan sesatu yang terbaik untuknya, maka aku terus menghiburnya dengan terus menjilati dan menghisap penis nya, dan tiba2 aku merasakan tangan Kevin mulai meraba pantat dan pahaku, dan perlahan aku merasakan jari nya mulai masuk meraba Vagina dan semakin dalam kearah klitorisku, jari2 nya berjalan jalan mengaduk aduk vagina dan pada akhirnya jarinya dimasukan ke dalam lubang pantat ku, Kevin menekan jarinya ke lubang pantatkiu yang memang sangat sempit, setelah berhasi, didiamkan jarinya di dalam lubang itu, aku rasa sih hanya satu jari, tapi mungkin ini baru awalnya.

Saat dia melakukan hal itu padaku, aku agak terkaget. Memang dia ini bukan pemula, ternyata dia melebihi apa yang selama ini aku pikirkan. “Kev, kamu pernah kaya gini sebelumnya ya?” Aku bertanya kepada anakku. Kevin pun menjawab dengan lantang, “ Iya, emang kenapa...?”, sambil menusukan jarinya lebih dalam lagi ke dubur ku. Sekali lagi batang nya yang lemas kembali beranjak bangkit mengeras bersamaan dengan 2 jari yang tiba tiba menyeruak masuk ke dalam liang duburku. Aku pun dapat melihat dengan jelas kejantanan yang menjadi kebanggaan kaum pria itu, mulai mengeras dengan sangat sombongnya. Penis Kevin sudah tegang sepenuhnya. Penisnya tidak terlalu besar atau tebal, tapi karena kerampingannya itu, penisnya terlihat sangat panjang dari ukuran penis anak seumurannya. Panjangnya sekitar 6 s/d 7 inci. Dan akupun sudah mengetahuinya, ke lubang mana selanjutnya Kevin akan memasukan penisnya.

Tanpa basa basi, akan kuwujudkan impiannya, ku balikan badanku dan aku bertumpu pada lututku, kuangkat setinggi tingginya pantatku deang posisiku yang menungging, agar lubang duburku bisa terbuka dan merekah untuk membantu masuknya Penis Kevin. Lalu dia mulai memasukan penisnya perlahan ke dalam liang duburku, dengan menyodok dari belakang, penisnya melesat masuk jauh kedalam Anusku. Aku rasakan kenikmatan di dalam kepedihan disodomi oleh anak kandung sendiri. Aku yakin Kevin pasti sedang merasakan nikmatnya menyetubuhi lubang anusku, semua pria pasti penasaran akan kenikmatan unik dari lubang ini, apalagi jika dilakukan dalam hubungan sedarah, pasti sensasinya lebih hebat. Ketika batang penisnya berangsur angsur masuk, kubantu dengan dorongan kebelakang melalui pinggulku. Aku dapat merasakan kesesakan yang penuh dari dalam anus ku, dan sodoakan demi sodokan yang di hantamkan ke dalam anusku, buah zakar Kevin seperti menampar nampar bibir Vaginaku, akibat dari sodokan yang terlalu bernafsu kepada liang anusku. Kurang lebih 2 menit dia menghujamkan penisnya ke dalam Anusku, sampai dengan akhirnya Kevin menyemprotkan spermanya kembali sebanyak 6 kali keadalam tubuhku melalui liang anusku, dan lubang dubur itu pun penuh dengan sperma hangat seorang bocah yang berumur 15 tahun.

Setelah itu, Kevin langsung tumbang ke tempat tidur, bersamaan dengan mengalirnya sperma nya yang hangat keluar dari liang duburku. Akupun tidur menyamping disebelahnya agak meringkuk, sambil merasakan anusku yang masih terasa kembang kempis akibat hujaman penisnya. Lalu setelah beberapa saat, aku pergi ke kamar mandi, saat aku bangun dari tempat tidur, Kevin bertanya dengan candaaannya, “ Mam, kira2 aku harus bayar gak nih....?”, lalu aku menjawab dengan sedikit menggodanya, “ Emang kamu berani bayar berapa...sih sayang...dasar kamu...genit...., kamu gak bayar gak apa apa....tapi kamu harus kasih tau Mama, dari mana kamu tau semua ini...., koq sepertinya kamu berpengalaman sekali...?”. Lalu jawabannya benar benar membuatku kaget setengah mati. Dia menerangkan hal tentang setahun yang lalu, ketika dia ingin menyetubuhi diriku, tetapi kutolak mentah mentah, dan ternyata dia mengatakan bahwa dia pergi ke Anne teman seprofesiku, dan Kevin membayar Anne untuk bercinta dengannya, setiap saat dan setiap ada kesempatan. Pernyataannya membuat ku kaget dan agak terbelalak. Selama ini aku bekerja dengan Anne, Anne tidak pernah bercerita kepadaku soal Kevin.Beberapa hari kemudian Kevin tinggal bersama suamiku, dan aku bisa bertemunya paling juga di akhir minggu saat weekend. Jadi malam bergairah kami yang pernah kami lakukan, tidak bisa secara bersambung kami lakukan. Aku tau ini adalah suatu tindakan yang sangat salah dan sangat tabu, dan aku kadang juga berharap agar hubungan ini bisa terbutus dan tidak terulang lagi.

Periode mensku sangat teratur, tetapi kali ini periode mens ku sepertinya jadi berantakan dan terakhir kali aku mens kira2 sudah beberapa bulan yang lalu. Akhirnya aku pergi ke dokter kandungan langganan ku, untuk memeriksa keadaan ku, dan ternyata dokterku menerangkan bahwa aku positif hamil, dan umur kandungan itu sudah hampir 3 bulan. Tidak pernah terbersit dalam pikiranku bahwa hasilnya akan positif hamil. Tapi aku akan tetap menjaga bayi ini, dan aku akan melahirkannya sebagai anak ke-3 ku, tetapi aku tidak akan bilang kepada Kevin, bahwa adiknya ini adalah benar2 anak kandungnya juga.


Pada usia kehamilanku yang berjalan 4 bulan, aku mengalami keram perut pada saat berada di kereta api, lalu aku di bawa ke dokter oleh orang orang yang menolongku, saat di rumah sakit ternyata aku mengalami keguguran. Aku cukup sedih atas kejadian itu, mungkin juga Tuhan tidak mengizinkan aku melahirkan anak yang juga dari anakku. Sampai dengan saat Ini Kevin tidak pernah tau bahwa aku pernah mengandung anaknya. Setahun kemudan Kevin kembali tinggal bersamaku. Dan kami pun mulai membuat petualangan sex yang baru.

0 komentar:

Posting Komentar